Sejarah Algoritma
Algoritma berasal dari nama penulis
buku, yakni Abu Ja`far Muhammad Ibnu Musa Al-Khwarizmi yang berasal dari
Uzbekistan. Orang Barat menyebut Al-Khwarizmi dengan Algorism.
Pada saat itu, Al-Khwarizmi menulis buku dengan judul Al Jabar wal-Muqabala yang artinya `Buku Pemugaran dan Pengurangan` (The book of Restoration and Reduction). Dari judul buku tersebut, kita juga memperoleh kata “aljabar” atau biasa dikenal dengan algebra.
Pada saat itu, Al-Khwarizmi menulis buku dengan judul Al Jabar wal-Muqabala yang artinya `Buku Pemugaran dan Pengurangan` (The book of Restoration and Reduction). Dari judul buku tersebut, kita juga memperoleh kata “aljabar” atau biasa dikenal dengan algebra.
Abu Abdullah Ibnu Musa
al-Khawarizmi (770M-840M) lahir di Khawarizm (Kheva), kota yang berada
di selatan Sungai Oxus (sekarang disebut Uzbekistan) pada 770 M. Al
Khawarizmi merupakan salah satu ilmuan terkenal di zamannya. Ada
beberapa cabang ilmu matematika yang berhasil ditemukannya, antara lain
yang dikenal sebagai astronom dan geografer.
Awalnya, algoritma merupakan istilah yang merujuk kepada aturan-aturan aritmetis yang berguna untuk menyelesaikan persoalan dengan menggunakan bilangan numeric Arab.
Awalnya, algoritma merupakan istilah yang merujuk kepada aturan-aturan aritmetis yang berguna untuk menyelesaikan persoalan dengan menggunakan bilangan numeric Arab.
Pada tahun 1950, kata algoritma pertama kali digunakan pada "algoritma Euclidean" (Euclid`s algorithm). Euclid, seorang matematikawan Yunani (lahir pada tahun 350 M), dalam bukunya yang berjudul Element menuliskan langkah-langkah untuk menemukan pembagi bersama terbesar (common greatest divisor atau gcd), dari dua buah bilangan bulat, m dan n [KNU73] (tentu saja Eulid tidak menyebut metodenya itu sebagai algoritma, baru di abad modernlah orang-orang menyebut metodenya itu sebagai "algoritma Euclidean"). Pembagi bersama terbesar dari dua buah bilangan bulat tak negatif adalah bilangan bulat positif terbesar yang habis membagi kedua bilangan tersebut.
Perubahan kata dari
Beberapa syarat yang harus dimiliki oleh algoritma yaitu :
1. General, artinya algoritma yang dibuat harus bersifat umum, tidak bersifat kasuistis.
2. Finiteness, algoritma harus mempunyai akhir.
3. Efisien, Algoritma yang dibuat harus efisien, karena dalam satu permasalahn yang ada dapat ditemukan kemungkinan solusi, harus dipilih yang paling efisien.
SIMBOL-SIMBOL ALGORITMA
Bilangan genap merupakan sebuah bilangan bulat yang akan habis atau
tidak memiliki sisa jika dibagi 2 (dua). Bilangan ganjil merupakan
sebuah bilangan bulat yang tidak akan habis apabila dibagi 2 (dua).
1. General, artinya algoritma yang dibuat harus bersifat umum, tidak bersifat kasuistis.
2. Finiteness, algoritma harus mempunyai akhir.
3. Efisien, Algoritma yang dibuat harus efisien, karena dalam satu permasalahn yang ada dapat ditemukan kemungkinan solusi, harus dipilih yang paling efisien.
SIMBOL-SIMBOL ALGORITMA
Contoh Algoritma
- Menentukan Apakah Bilangan Tersebut Ganjil atau Genap Terdapat bilangan yang bernama bilang bulat yaitu 0, 1, -1, 2, dst serta bilangan asli 1, 2, 3, 4, 5, dst. Kedua jenis bilangan tersebut sering digunakan dalam berhitung. Himpunan bilangan-bilangan bulat dalam buku teks aljabar pada umumnya dinyatakan dengan lambang "Z" dan himpunan bilangan-bilangan asli dinyatakan dengan lambang "N". Algoritma guna menentukan apakah bilangan tersebut ganjil atau genap dapat disajikan dengan flowchart seperti dibawah ini :

Itulah sedikit penjelasan tentang sejarah algoritma semoga bermanfaat
good luck !!!
0 komentar:
Post a Comment